TIMES JATIM, JAKARTA – Peran perempuan dalam penelitian semakin diakui sebagai elemen penting dalam menjawab tantangan global.
Program L'Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) 2024 kembali menegaskan hal tersebut, dengan memberikan penghargaan kepada para peneliti perempuan yang berkontribusi besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Sri Suning Kusumawardani, dalam acara penghargaan L’Oréal-UNESCO FWIS 2024, mengapresiasi dedikasi para peneliti perempuan.
“Hasil karya mereka bukan hanya menunjukkan kemajuan sains, tetapi juga berperan penting dalam menjawab tantangan bangsa, mulai dari kesehatan, energi, hingga ketahanan pangan,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/11/2024).
Kesetaraan Gender dalam Ilmu Pengetahuan
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, menegaskan bahwa kesetaraan gender merupakan salah satu pilar utama dalam memajukan sains.
“Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki adalah hak fundamental sekaligus esensial untuk keadilan sosial. Di Indonesia, kami terus mendukung perempuan untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, khususnya ilmu pengetahuan,” katanya.
Kesetaraan gender di bidang sains, menurut Penone, tidak hanya memperkaya sudut pandang penelitian tetapi juga menciptakan solusi inovatif untuk tantangan global.
Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, mengakui masih ada kendala yang dihadapi perempuan dalam dunia penelitian.
“Program FWIS menyediakan wadah bagi perempuan peneliti untuk berkembang, menginspirasi, dan bersaing di panggung internasional. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses pendanaan dan stereotip masih perlu diatasi,” katanya.
Selama lebih dari dua dekade, program FWIS telah mendukung 75 perempuan peneliti di Indonesia dengan total pendanaan mencapai Rp 400 juta per tahun. Hasilnya, lebih dari 2.500 publikasi ilmiah telah dihasilkan oleh para alumni program ini, dengan 65% peneliti yang terlibat adalah perempuan.
Selain memberikan dukungan finansial, program FWIS berperan menciptakan efek bola salju di dunia sains Indonesia. Para alumni tidak hanya produktif menghasilkan penelitian, tetapi juga membangun jaringan luas yang melibatkan lebih dari 1.400 peneliti lainnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Peran Vital Peneliti Perempuan, Membuka Jalan Baru di Dunia Sains
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Imadudin Muhammad |