TIMES JATIM, MALANG – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono menyatakan, Muhammadiyah dengan semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dimiliki, siap adaptasi dengan perubahan kebijakan pemerintahan baru Prabowol-Gibran.
Hal itu diungkapkan Sukadiono usai mengisi Tabligh Akbar dalam rangka 112 Milad Muhammadiyah, di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, Ahad (1/12/2024)
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)
"Secara prinsip, Muhammadiyah selalu siap beradaptasi dengan setiap perubahan atau kebijakan baru pemerintah. Dalam berbagai bidang, Muhammadiyah sudah menerapkan dan membiasakan praktik-praktik baik," terangnya.
Menurutnya, Muhammadiyah punya Majelis dan Lembaga yang mengurusi berbagai bidang atau sektor, diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, hingga penanganan kebencanaan.
Sukadiono lalu mencontohkan, program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Ri, Abdul Mu'thi, menurutnya hal tersebut sudah menjadi pembiasaan yang diberlakukan pada pelajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Ia juga menekankan, bahwa Muhammadiyah berkomitmen untuk istiqamah atau konsisten menghadirkan kemakmuran untuk semua. Menurut Sukadiono, ini diwujudkan melalui semua Amal Usaha Muhammadiyah juga banyak Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
Dia lalu mencontohkan, setidaknya prinsip kemakmuran untuk semua ditunjukkan dengan tidak eksklusif. Dimana, menurutnya PTM tidak hanya untuk warga Muhammadiyah, melainkan bahkan dibuka untuk masyarakat non-muslim sekalipun.
Hal lain yang sudah dimulai Muhammadiyah, lanjut Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, adalah mewujudkan program berbagi makanan bergizi, bersamaan dengan peringatan Milah Muhammadiyah ke 112 beberapa waktu lalu.
Dikatakan, program yang dilakukan Muhammadiyah tersebut mengawali, dan sesuai program yang akan dicanangkan pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni pemberian makanan siang bergizi gratis.
"Kami sangat menyadari beberapa masalah seperti risiko stunting, kematian ibu hamil atau masalah ibu melahirkan, akar mulanya dari persoalan gizi. Maka, komitmen mewujudkan kemakmuran untuk semua akan terus dilakukan, tidak hanya soal gizi, melainkan pada masalah di bidang lainnya," tandasnya.
Pengajian Tabligh Milad Muhammadiyah yang digelar PCM Kepanjen Kabupaten Malang ini diikuti ratusan peserta warga dan simpatisan Muhammadiyah.
Dalam tausiahnya, Ketua PWM Jawa Timur tersebut banyak mengkaji soal amanah kepemimpinan dan sifat kebermanfaatan Muhammadiyah untuk kesejahteraan dan maslahat umat.
"Salah satu kunci Muhammadiyah dipercaya masyarakat, karena amanah dan selalu menebar manfaat bagi ummat," tegas Sukadiono. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ronny Wicaksono |