Berita

Muskercab II PCNU Kabupaten Malang Rumuskan Pemberdayaan Ekonomi Atasi Kemiskinan

Minggu, 01 Desember 2024 - 18:25
Muskercab II PCNU Kabupaten Malang Rumuskan Pemberdayaan Ekonomi Atasi Kemiskinan Pemukulan gong menandai pembukaan resmi Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Kabupaten Malang, oleh Wakil Ketua PWNU Jatim, H Maskuri Bakri, di Grand Miami Hotel Kepanjen, Kabupaten Malang, Ahad (1/12/2024). (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Masalah kemiskinan menjadi topik utama yang menjadi atensi peserta Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Kabupaten Malang, di Grand Miami Hotel Kepanjen, Kabupaten Malang, Ahad (1/12/2024). 

Tema upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Malang ini dirumuskan peserta Muskercab II PCNU Kabupaten Malang ditahun 2025 mendatang. Muskercab II ini diikuti jajaran struktur PCNU Kabupaten Malang, lembaga otonom, juga pengurus MWC NU kecamatan se Kabupaten Malang. 

KH-Hamim-Kholili.jpgKetua PCNU Kabupaten Malang, KH. Hamim Kholili. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia) 

Bupati Malang, HM Sanusi, berkesempatan menghadiri pembukaan Muskercab II PCNU Kabupaten Malang ini. Dalam sambutannya, Bupati mendorong sekaligus membuka sinergi pengentasan kemiskinan di Kabupaten Malang, dengan program yang akan dirumuskan PCNU Kabupaten Malang. 

Menurutnya, Kabupaten Malang punya potensi besar di berbagai sektor, seperti pertanian, pariwisata dan UMKM. Potensi tersebut akan berdampak maksimal, apabila dikelola dengan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan organisasi keagamaan, seperti halnya Nahdlatul Ulama (NU). 

II-PCNU-Kabupaten-Malang-2.jpg

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang, Saya menyambut baik inisiatif PCNU Kabupaten Malang, yang menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai salah satu fokus utama dalam program prioritas kerjanya," kata Bupati Malang.

Hal ini tentunya sejalan dengan program Pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Malang yang terus berupaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, melalui pembangunan berkelanjutan, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan infrastruktur sosial. 

Karenanya, melalui Muskercab ini, PCNU Kabupaten Malang diharapkan dapat merumuskan program-program strategis yang tidak hanya bersifat sementara, melainkan juga mampu memberikan dampak jangka panjang.

Diantaranya, kata Bupati, pengembangan ekonomi berbasis pesantren, pemberdayaan UMKM, serta edukasi dan pelatihan bagi masyarakat kurang mampu, agar mereka punya keterampilan untuk mandiri secara ekonomi.

''Pemerintah Kabupaten Malang terus berkomitmen untuk selalu bersinergi dengan semua pihak, termasuk PCNU, dalam mengatasi berbagai tantangan sosial-ekonomi masyarakat di daerah ini," ujar Abah Sanusi. 

Muskercab II PCNU Kabupaten Malang ini sendiri dibuka Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, H. Maskuri Bakri, dan dihadiri juga Rais PCNU Kabupaten Malang, KH. Zainul Arifin, dan Katib PCNU Kabupaten Malang, KH. Khoirul Hafidz, beserta seluruh Pimpinan dan Pengurus PCNU Kabupaten Malang. 

Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH. Hamim Kholili, menjelaskan bahwa tema yang dibahas dalam Muskercab II kali ini terkait pengentasan kemiskinan ini memang berat.

"Namun, dengan sinergi bersama pemerintah, PCNU Kabupaten Malang memprioritaskan isu kemiskinan untuk ditangani bersama-sama. Kami juga siap berkolaborasi untuk itu," terangnya di lokasi Muskercab, Ahad (1/12/2024) siang. 

Dikatakan Gus Hamim, persoalan kemiskinan di Kabupaten Malang sesuai disampaikan Bupati Malang, memang belum selesai. Agar bisa tertangani lebih optimal, maka menurutnya inisiatif upaya pengentasan ini juga dilakukan PCNU Kabupaten Malang melalui sejumlah lembaganya. 

"Saat muskercab tahun lalu, PCNU sudah memberikan perhatian terhadap isu kemiskinan dan bagaimana upaya pengentasannya. Memang masih belum selesai, beberapa program masih perlu dimaksimalkan," terangnya. 

Diakui Gus Hamim, program penanganan kemiskinan di tahun sebelumnya, lebih banyak pada pemetaan, analisa masalah, lalu pelaksanaan kegiatan yang sifatnya masih uji coba atau penjajakan. 

"Ibarat penggunaan mesin, upaya penanganan kemiskinan masyarakat ke depan sudah dengan skema teknis yang pas, dan lebih dengan percepatan. Nah, di forum ini lah kita rumuskan. Sesuai masalah yang ada, mana yang harus penguatan, atau yang harus pada pemberdayaan ekonominya, bisa keduanya kita terapkan," ucapnya

Tokoh NU yang juga pengusaha ini menambahkan, sejumlah program terkait penanganan kemiskinan sudah dilakukan sebelumnya.

Seperti halnya, program Koin yakni pengumpulan dana amal. Dimana, dalam sebulan bisa terkumpul dana amal sebesar Rp 250-300 juta. Selain itu, ada berupa bantuan permodalan kredit NU, sebesar Rp 1-2 juta tanpa jasa bunga. 

"Program-program tersebut akan kita maksimalkan, dengan menggerakkan peran LazisNU, BMT, dan Lakspedam NU," kata Gus Hamim. 

Tidak hanya dengan pemerintah daerah, menurutnya sangat dimungkinkan PCNU mengambil sinergi program pemerintah, baik provinsi maupun pun pusat, melalui satuan kerja perangkat daerah atau Kementerian terkait. 

"Ya, kita punya Menteri Sosial, Gus Imin. Juga Gubernur Jatim terpilih (Khofifah). Nanti hasil rumusan program ini kita sampaikan juga ke mereka, kita paparkan, sekiranya ada kolaborasi pengentasan kemiskinan yang bisa dilakukan," tandas Hamim Kholil. 

Bahkan, praktik baik program pengentasan kemiskinan oleh PCNU Kabupaten Malang ini bisa saja berhasil sampai internasional. Seperti sudah dilakukan Lakspedam NU, dengan program pencegahan nikah usia dini yang didukung kemitraan AusAID. (*) 

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.