Forum Mahasiswa

Munas Aremania: Momentum Bersatunya Supporter Arema

Jumat, 31 Mei 2024 - 09:01
Munas Aremania: Momentum Bersatunya Supporter Arema Flanery Ibnu Caesryan, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

TIMES JATIM, MALANG – Aremania dari berbagai penjuru negeri bahkan dunia akan bersatu-padu menjadi satu dalam agenda besar bertajuk Musyawarah Nasional (Munas) Aremania yang bakal digelar di UMM Dome, 1-2 Juni 2024.

Sebanyak 126 Korwil dan Komunitas dari Malang Raya, luar Kota, bahkan luar negeri bakal mendapatkan hak yang sama untuk menjadi voters dengan 2 perwakilan dan 1 pendamping sebagai peserta munas.

Momen ini tentunya merupakan babak baru dalam lintasan sejarah Aremania. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya Aremania bakal menjadi supporter yang memiliki legalitas alias berbadan hukum. 

Semenjak Ovan Tobing mengenalkan Aremania pertama kali pada 4 September 1994, saat itu belum sama sekali terbesit pikiran untuk melegalkan Aremania.

Secara garis besar, tentu berbeda antara kelompok supporter yang memiliki badan hukum dan tidak. Paling tidak, ada tiga hal positif yang bisa didapatkan saat supporter memiliki badan hukum.

Pertama, mendapatkan perlindungan dari negara. Sesuai dengan UU No 11 tahun 2022 tentang keolahragaan yang “melindungi hak dan kewajiban setiap supporter olahraga”. Perlindungan itu bisa didapatkan manakala kelompok supporter tersebut berbadan hukum. 

Kedua, supporter akan lebih terorganisir dengan baik. Ketiga, supporter lebih mudah mendapatkan fasilitas. Seperti tiket, merchandise dan informasi resmi dari klub.

Momentum Persatuan

Musyawarah Nasional (Munas) Aremania tentunya juga menjadi momentum bersatunya kembali para supporter Arema. Seperti diketahui bersama, semenjak adanya dualisme ditubuh Arema, turut membelah kelompok Aremania. 

Sehingga satu sama lain saling meng-klaim siapa yang asli dan siapa yang bukan. Padahal, Aremania sejatinya merupakan kelompok supporter yang lahir atas dasar persatuan, fanatisme dan kreatifitas.

Tak hanya soal dualisme di tubuh Arema, insiden 1 Oktober 2022 menjadi tragedi kelam sepanjang sejarah Arema. Peristiwa tragis yang memakan 135 korban jiwa itu kita kenal dengan “Tragedi Kanjuruhan”. 

Pasca insiden tersebut, sepak bola Malang khususnya Arema, tak lagi menjadi sebuah kebanggaan. Alih-alih mendapat keadilan, Aremania seolah-olah selalu dikambinghitamkan. 

Fakta sejarah justru sebaliknya, bahwa Arema selama ini selalu dihidupi oleh Aremania. Bahkan mirisnya, Aremania selalu dijadikan tambal butuh oleh klub. Tentu kita masih ingat, saat Arema terseok-seok masalah finansial, Aremania hadir untuk turut memberikan solusi. 

Terbukti pada tahun 2010 hingga 2011 melalui Gerakan penyelamatan klub “save Arema” mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keuangan klub. Dana yang dikelola melalui sumbangan Aremania diwujudkan dalam bentuk A-Board alias papan iklan di dalam stadion.

Bicara soal penghargaan, prestasi Aremania di kancah sepak bola Indonesia tak kalah mentereng dibanding supporter-supporter lainnya. Kerap kali Aremania mendapatkan penghargaan sebagai supporter terbaik di Indonesia. 

Tercatat pada tahun 2000 silam, Aremania menjadi suporter terbaik pada kompetisi Ligina, atau biasa disebut Divisi Utama Liga Indonesia. 

Prestasi itu berlanjut seiring dengan keberhasilan Arema menjuarai Copa Indonesia di tahun 2006, Aremania turut dinobatkan sebagai suporter terbaik pada kompetisi Copa Indonesia. 

Aremania pun dicap sebagai suporter terbaik pada turnamen bergengsi, yakni Piala Jenderal Sudirman 2016 lalu, di mana sikap sportifitas dan kedewasaan mereka yang mengantarkan raihan ini.

Tentunya dengan lika-liku sejarah, prestasi dan perjalanan panjang Aremania, semua pihak menginginkan agar momentum Musyawarah Nasional (Munas) Aremania nanti menjadi tonggak kembali bersatunya Aremania.

Kendati, terdapat Arema FC dan Arema Indonesia, harapannya Presidium yang nantinya terpilih tak membeda-bedakan pendukung manapun. 

Semua berharap, presidium yang terpilih benar-benar menjadi wakil Aremania yang dapat bersikap adil, dewasa, tak mudah diintervensi dan mampu mengedepankan kepentingan Aremania di atas segalanya. 

Selamat Bermusyawarah! Salam Satu Jiwa, Arema!

***

*) Oleh : Flanery Ibnu Caesryan, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.