Berita

Banyuwangi Sambut Program Nasional dengan Simulasi Makan Siang Bergizi

Rabu, 18 September 2024 - 09:31
Banyuwangi Sambut Program Nasional dengan Simulasi Makan Siang Bergizi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat mendampingi para siswa siswi makan siang dalam program simulasi makan siang bergizi (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Banyuwangi terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan generasi muda. Melalui program simulasi makan siang bergizi, yang digelar di SDN 5 Desa Tamanbaru, Kecamatan Glagah, pemerintah daerah mulai mempersiapkan diri menyambut program nasional makan siang bergizi.

Program ini dilaksanakan saat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas ngantor di Desa (Bunga Desa), pada Selasa (17/9/2024). Kali ini berkantor di tiga desa Kecamatan Glagah, yakni Desa Tamansuruh, Kemiren, dan Glagah. Di tiga desa tersebut Ipuk menggeber berbagai program, mulai pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga infrastruktur.

“Simulasi makan siang bergizi ini dilakukan sebagai bentuk persiapan pemerintah daerah menyambut program pemerintah pusat terkait makan siang bergizi. Kami ingin melakukan simulasi bagaimana pelaksanaannya, khususnya teknis distribusi ke siswa, terutama ke depan pada beberapa desa yang secara geografis jauh dari pusat kota," kata Ipuk, Rabu (18/09/2024).

Simulasi makan siang bergizi tersebut dilakukan dengan memberi menu sesuai dengan pedoman gizi seimbang program “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan. 

Bupati-Banyuwangi-Ipuk-Fiestiandani-Azwar-Anas-b.jpg

Menu yang disantap para siswa terdiri atas nasi sebagai sumber karbohidrat, ikan laut goreng, tahu goreng dan bakwan jagung sebagai sumber protein dan buah jeruk sebagai sumber vitamin. Para siswa nampak lahap menyantap menu tersebut.

“Selanjutnya simulasi program ini akan bertahap dilaksanakan di sekolah lainnya,” tambah Ipuk.

Ipuk mengatakan program nasional makan siang bergizi nantinya akan melengkapi sejumlah program bidang pendidikan yang telah dilaksanakan di Banyuwangi. 

Sebut saja Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah) yang menggerakkan segenap stakeholder di daerah untuk peduli pada anak-anak putus sekolah dan rentan putus sekolah untuk bisa terus menempuh pendidikan. Dalam tiga tahun terakhir, terdapat 2.605 pelajar rentan putus sekolah yang menerima bantuan Rp6,25 miliar.

Selain itu, terdapat program pemberian uang saku dan uang transportasi yang diterima 1.722 pelajar dalam tiga tahun terakhir dengan total alokasi Rp8,26 miliar. “Mengapa kita beri bantuan uang saku? Karena ada beberapa faktor yang membuat pelajar itu minder ke sekolah, misalnya pas jam istirahat tidak beli jajan. Nah Pemkab Banyuwangi hadir memberi bantuan uang saku,” jelas Ipuk.

Selanjutnya Program Siswa Asuh Sebaya (SAS) yakni program kepedulian antar siswa. Program SAS sudah menyalurkan dana lebih dari Rp22 miliar bagi siswa yang membutuhkan. 

Juga ada Program Rindu Bulan, yakni Rintisan Desa Tuntas Belajar 12 tahun untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah dengan mengembalikan anak tidak sekolah (ATS) kembali belajar di satuan pendidikan kesetaraan.

“Dengan semua program intervensi tersebut memberikan dampak positif pada IPM pendidikan daerah. Rata-rata lama sekolah meningkat dari 7,66 tahun di 2022 menjadi 7,76 di 2023. Harapan lama sekolah juga naik dari 13,11 di 2022 menjadi 13,12 tahun di 2023,” ujar Ipuk. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.