TIMES JATIM, MOJOKERTO – Komunitas Gerakan Resik-Resik Masjid (GRRM) Mojokerto tampak aktif. Komunitas ini berdiri pada tahun 2023 yang diinisiasi oleh komunitas Gimbal Alas Indonesia. Resik-resik masjid ini diharap mampu menjadi virus positif tentang kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan utamanya tempat peribadatan.

Resik-resik sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang diartikan sebagai bersih-bersih. Atau bisa juga diartikan sebagai kegiatan bersih-bersih bersama.

Kali ini, GRRM membersihkan masjid Ba'abud, Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Minggu (22/9/2024). Ini merupakan titik ke-24 yang menandai acara ulang tahun GRRM untuk yang pertama.

Setidaknya 200 orang mengikuti gerakan sosial secara sukarela yang terdiri dari berbagai komunitas diantaranya PA Gimbal Alas Malang, PA Bumi Cadas Surabaya, PA sidoarjo, PA Jombang, gresik, kediri blitar, Team Stress Adventure (TSA) Mojokerto.

Ketua GRRM Mojokerto, Budi Udi Utomo mengatakan, gerakan resik-resik masjid ini rutin membersihkan masjid Mojokerto. Setiap bulan, komunitasnya melakukan aksi bersih-bersih masjid sebanyak 2 kali.

“Setiap bulannya di minggu pertama dan minggu ketiga, kami rutin. Ini bisa dikatakan titik ke-24 dan juga menandai ulang tahun komunitas kami untuk kali pertama,” katanya kepada TIMES Indonesia, Minggu (22/9/2024).

Udik, sapaannya mengatakan, selama resik-resik masjid ini saling support antar komunitas. Utamanya dalam alat kebersihan.

“Kita saling support masing-masing komunitas seperti saling pinjam alat. Selain itu kami juga membuka donasi untuk umum,” jelasnya.

Udik juga menerangkan, gerakan ini tidak hanya terbatas pada lingkup internal komunitas saja. Warga sekitar di lingkungan masjid dapat ikut membantu dalam gerakan ini. (*)