Ekonomi

Sulap Anyaman Ilalang, Pemuda Banyuwangi Sukses Berdayakan Warga

Selasa, 17 September 2024 - 17:08
Sulap Anyaman Ilalang, Pemuda Banyuwangi Sukses Berdayakan Warga Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas foto bersama Budi Hartono pemilik usaha Anyaman ilalang (Foto: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Inovasi dan semangat kewirausahaan pemuda Banyuwangi telah membuahkan hasil yang mengesankan. Berawal dari keterampilan tradisional anyaman ilalang, Budi Hartono (37), pemuda Desa Tamansuruh, Kecamatan Glalagah, Banyuwangi, tersebut berhasil mengubah keahlian ini menjadi usaha bisnis yang menjanjikan dan berdampak positif bagi warga sekitarnya.

Budi sapaan akrabnya, memulai inisiatif ini dengan tujuan memanfaatkan potensi lokal dan menciptakan peluang kerja di desa mereka. Anyaman ilalang, yang dulunya hanya dikenal sebagai kerajinan tangan sederhana, kini telah berkembang menjadi produk yang dicari dan memiliki nilai jual tinggi.

Budi sapaan akrabnya, memulai inisiatif membuat anyaman ini setelah dirinya terkena PHK dari pabrik rokok pada tahun 2018. Awalnya, membuat anyaman ilalang untuk perbaikan atap makam leluhur Gandrung Mbah Semi di Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri.

 “Setelah itu, saya mencoba untuk memasarkan anyaman ilalang ini ke khalayak luas. Alhamdulillah ternyata banyak yang melirik,” ujar Budi, Selasa (17/09/2024).

Seiring perjalanan waktu, pesanan anyaman atap ilalang terus berdatangan dari Banyuwangi maupun luar kota. Bahkan, pernah mendapat tawaran pesanan untuk dikirim ke luar negeri.

“Untuk sekarang kebanyakan dari kafe yang memesan. Karena pesanan terus naik, saya mengajak warga sekarang total 15 pekerja yang membantu menganyam, ” cetusnya.

Perjalanan Budi dalam bisnis anyaman ilalang ini sempat mengalami permasalah bahan. Ilalang yang tumbuh liar di lahan kosong tidak dapat tumbuh ketika musim kemarau. Namun, bapak satu anak ini punya trik sendiri agar dapat produksi tiap hari.

usaha-Anyaman-2.jpg

“Jadi ketika musim penghujan saya dibantu pencari rumput untuk menyetok dan mencari ilalang sebanyak-banyaknya. Per ikatnya saya kasih Rp 5 ribu untuk ongkos,” ucapnya.

Budi mematok harga Rp15 ribu per lembar ukuran 2,5 meter x 1,5 meter. Harganya pun tergantung request ukuran dari pembeli.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, memberikan apresiasi tinggi atas ide Budi yang kreatif. Bersamaan dengan pariwisata Banyuwangi yang terus berkembang, pasti pasar dari anyaman ilalang ini menjanjikan.

"Sekarang mindsetnya orang bikin hotel, bikin penginapan, bikin homestay itu yang natural kembali ke alam. Atap ilalang ini adalah salah satu ciri khas dari rumah Osing," kata Ipuk saat berkunjung ke workshop milik Budi dalam agenda bupati ngantor di desa (Bunga Desa).

Banyak pengusaha, masih Ipuk, kafe atau resto dan homestay yang saat ini mengangkat tema natural dan tradisional. Ia meyakini kerajinan buatan Bud dapat terus berkembang dengan menyasar pasar tersebut.

Dengan terus berinovasi dan berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat, Budi, seorang pemuda Banyuwangi telah menunjukkan bahwa dengan keberanian dan kerja keras, impian untuk mengubah potensi lokal menjadi bisnis yang sukses dapat menjadi kenyataan. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.