TIMES JATIM, BANYUWANGI – Sebagai penggerak masyarakat melalui kreativitas dan inovasi, pemuda Banyuwangi kembali menorehkan prestasi membanggakan. Melalui pertunjukan seni budaya bertajuk ‘Dari Banyuwangi untuk Nusantara Jati’ bakal menjadi pintu masuk dalam menjuarai Program Pemuda Pelopor Nasional.

Dijelaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkab Banyuwangi M. Alfin Kurniawan, Pemuda Pelopor Nasional merupakan salah satu program unggulan yang digelar setiap tahun dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Mengedepankan kemandirian pemuda, dalam mewujudkan pemuda yang berkapasitas, berkarakter, dan berdaya saing. 

Foto bersama setelah usah pertunjukan. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

Diselenggarakannya pagelaran seni musik dan tari tradisi Dari Banyuwangi untuk Nusantara Jati, dengan taglinenya ‘Menginovasikan Karya Seni Tradisi, agar Dicintai oleh Generasi Z’ pada Senin, (19/8/2024) itu, adalah bentuk karya yang dinilai oleh Kemenpora untuk bisa menjuarai Program Pemuda Pelopor di taraf Nasional dari yang sebelumnya mewakili provinsi.

“Alhamdulillah sekali lagi pemuda Banyuwangi membawa nama harum dan lolos mewakili provinsi sebagai Duta Pemuda Pelopor Budaya Jawa Timur Tahun 2024,” kata Alfin Senin, (19/8/2024).

Lebih rinci Alfin menerangkan, pemuda pelopor terpilih yang mewakili Jawa Timur itu adalah Achzana Ilhamy, pemuda kelahiran 25 Mei 1999 yang bertempat tinggal di Desa Tambakrejo Kecamatan Muncar. Sebagai pemuda pelopor, dikatakan oleh Alfin, Ilham dinilai mampu menggerakkan masyarakat sekitarnya menjadi positif, dapat berkarya dan menjadi lebih bermanfaat.

Dengan mendirikan Komunitas rumah kreatif Damar Art, Alfin menambahkan, Ilham adalah contoh nyata pemuda Banyuwangi sebagai pelopor pergerakan khususnya dalam bidang seni dan budaya.

“Ilham selaku Founder Komunitas Damar Art itu sangat melambangan pemuda pelopor. Dirinya mampu mewadahi bakat anak disabilitas dan anak-anak lainya untuk bergerak positif dan produktif menghasilkan sebuah karya seni pertunjukan berupa tari dan musik,” ujarnya.

Alfin berharap, pemuda Banyuwangi dapat menonjolkan potensi dalam dirinya. Karena setiap pemuda dipastikan memiliki ide dan inovasi dalam segala bidang yang menjadi ketertarikannya dan hanya perlu didorong dan dipicu.

“Mulai lah mengekspresikan diri untuk bergerak positif membangun lingkungan sekitarnya agar lebih bermanfaat,” tutur Alfin.

Sementara Itu, Duta Pemuda Pelopor Budaya Jawa Timur Tahun 2024 sekaligus Founder Komunitas Damar Art Achzana Ilhamy menuturkan, saat ini komunitasnya telah memiliki sekitar 300 anak yang belajar untuk berlatih kesenian musik tradisional dan tari.

“Kebanyakan memang anak-anak dari Kecamatan Muncar, kemudian ada dari kecamatan Srono, Kecamatan Tegaldlimo, Kecamatan Purwoharjo, hingga kecamatan Siliragung paling ujung selatan Banyuwangi,” terang Ilham.

Ilham juga sedikit bercerita, Damar Art sendiri memiliki misi yaitu ingin menunjukkan khalayak umum terutama anak muda apabila seni tradisi itu tidaklah kuno. Tradisi bisa berkembang dengan tidak meninggalkan sifat adi luhungnya.

“Di 2021 kita menciptakan musik tradisi Banyuwangi dengan memasukkan unsur musik modern yakni kroncong dalam sebuah seni tari dan musik,” ujarnya. 

“Saya berharap anak muda tetap mencintai seni tradisi apapun itu entah musik atau tari, karena tradisi itu adalah kita sendiri,” imbuh Ilham. (*)