TIMES JATIM, SURABAYA – Sederet model besutan Ardi Management Modelling School Surabaya berlenggak-lenggok memperagakan busana karya para desainer muda dari Balai Latihan Kerja (BLK) Nganjuk dan Shakila Official Gresik.

Total sebelas model cilik dan remaja ini tengah memasuki prosesi graduation alias wisuda di Fairway Nine Mall Surabaya. Mereka tampil penuh percaya diri dengan kemampuan catwalk profesional membawakan koleksi busana para desainer lokal. 

Siswa Ardi Management Modelling School saat acara graduation di Fairway Nine Mall, Minggu (22/9/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Rita, Desainer Shakila secara khusus membuat gaun pesta anak-anak mulai usia 4-9 tahun. Pita cantik dan sayap kupu-kupu melengkapi detail busana. Ada 10 outlook mini dress glamour dengan bahan satin dan kain organza premium. Dibalut kain tile mutiara untuk menambah kesan mewah. 

Warna peach, pink, hijau, biru, merah, ungu menghadirkan keceriaan tersendiri. Berikut aksesoris senada. Rita membuat cutting press body variasi pita dan furing serta short pants untuk dalaman. 

"Saya bikin se-anak-anak mungkin sesuai usianya," kata Rita yang masih berusia 20 tahun ini, Minggu (22/9/2024).

Model cilik Ardi Management Modelling School Surabaya membawakan busana karya desainer Shakila Official, Minggu (22/9/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Siti Istiqomah, Siswa BLK Nganjuk Jurusan Fashion, mengusung koleksi bertema Down to Earth. Sebuah pesan kembali ke alam melalui penggunaan bahan dasar ecoprint. Kembali memanfaatkan bahan tradisional di era modern untuk mencapai sebuah keseimbangan hidup, demikian filosofi yang ingin disampaikan oleh para desainer dengan melibatkan 16 siswa. 

Ada 13 desain busana remaja dan dewasa. Enam busan pria dan tujuh busana wanita. Keseluruhan busana berbahan katun ecoprint yang diproses secara mandiri dipadu teknik fabric manipulating. 

"Warna kain berasal dari serat alami," kata Siti yang membutuhkan waktu kurang lebih tujuh hari untuk mewujudkan baju-baju tersebut. 

Gaya urban chic semi formal dan casual ini ditujukan bagi usia produktif dan dapat dikenakan di berbagai kesempatan baik acara formal maupun non formal. Potongan simple ready to wear seperti pada jaket, rompi dan outer membuat baju buatan Siswa BLK Nganjuk ini nyaman digunakan sehari-hari dengan warna maroon, kunyit, hijau zaitun dan hijau army. 

Sementara itu, di tengah persaingan di dunia modeling yang kian ketat, Ardi Management Modeling School tetap eksis dan bahkan diminati para penggemar fashion dengan menggandeng para desainer lokal.

Eksistensi itu diwujudkan lewat kiprahnya di banyak panggung, baik di Kota Surabaya maupun berbagai daerah di Tanah Air. 

“Kami sering menerima permintaan untuk mengisi acara-acara, tidak hanya di Surabaya dan Jawa Timur, tetapi juga di luar Jawa,” ungkap Ardi Meidijanto, Owner Ardi Management Modeling School.

Ardi menambahkan jika model asuhannya tak hanya mengisi panggung fashion. Banyak pula di antara mereka yang diminta jadi model iklan, dan proses syutingnya di Jakarta.

Atas tingginya permintaan tersebut, kata Ardi, tak lepas dari profesionalisme yang ditanamkan pada setiap anak didiknya.

“Tak hanya pada mereka yang remaja atau dewasa. Bahkan mulai anak-anak kami selalu ingatkan hal-hal yang berkaitan dengan kedisiplinan serta attitude,” ujar Ardi yang juga gabung di Paguyuban Cak & Ning Suroboyo ini.  

Eksistensi itu pula yang membuat banyak desainer ingin gabung di setiap gelaran acara yang melibatkan model-model binaan Ardi Management Modeling School. 

Salah satunya di momen wisuda kali ini, didukung desainer dari Surabaya, Nganjuk dan Gresik.

“Total model yang turut memeriahkan acara graduation kali ini ada 50 orang, termasuk 11 model remaja dan anak-anak yang diwisuda,” ujar Ardi. (*)