TIMES JATIM, JOMBANG – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jombang 2024, Warsubi-Salman, semakin mendapat dukungan signifikan dari pemilih rasional yang tersebar di berbagai organisasi massa (ormas) Islam terbesar di Jombang.
Berdasarkan survei terbaru dari Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, mayoritas pemilih dari kelompok ormas besar seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Shiddiqiyyah telah menentukan dukungannya pada Paslon nomor urut 02 ini.
Dari hasil survei yang dilakukan pada 16-22 Oktober 2024, sebanyak 57,9 persen pemilih rasional yang terafiliasi dengan NU menjatuhkan pilihan kepada Warsubi-Salman. Dukungan yang lebih kuat datang dari kalangan warga Muhammadiyah, dengan 72,7 persen dari mereka memilih Paslon 02. Selain itu, 42,9 persen pemilih dari Sidiqiyah juga menyatakan dukungan yang sama.
“Yang menarik adalah, tidak ada satu pun pemilih dari ormas Muhammadiyah atau Sidiqiyah yang memilih Paslon 01,” ungkap Fadhli Fakhri Fauzan, peneliti dari LSI Denny JA.
Fadhli menilai, dukungan besar dari ormas-ormas Islam ini mencerminkan pilihan politik yang lebih rasional. Menurutnya, warga Jombang kini semakin sadar bahwa pemilihan pemimpin daerah tak lagi bisa hanya berdasarkan ikatan emosional atau sekadar afiliasi keluarga, melainkan harus mempertimbangkan kemampuan calon untuk membawa perubahan nyata.
"Selama ini, pertimbangan emosional dalam memilih pemimpin hanya melahirkan pemimpin yang tidak amanah, yang abai pada kebutuhan masyarakat. Seperti peningkatan angka kemiskinan, infrastruktur yang tak kunjung dibenahi, pembangunan yang terkonsentrasi di kota, dan tingkat pengangguran yang terus meningkat," jelas Fadhli.
Survei yang melibatkan 440 responden dengan margin of error sebesar 4,8 persen ini juga memperlihatkan bagaimana preferensi politik di Jombang semakin terarah pada Paslon yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Profesor Wahyudi Winarjo, dosen sosiologi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengungkapkan bahwa preferensi pemilih saat ini tak hanya ditentukan oleh latar belakang keluarga atau afiliasi organisasi dari calon.
Menurutnya, ada banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi pilihan pemilih, termasuk jumlah partai pendukung, rekam jejak calon, dan seberapa relevan visi misi calon dengan kebutuhan masyarakat.
"Program kerja yang ditawarkan oleh Paslon juga sangat menentukan preferensi pemilih. Masyarakat akan melihat apakah program tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar Wahyudi.
Wahyudi juga menambahkan bahwa pola kampanye yang efektif, di mana Paslon benar-benar terjun ke masyarakat dan mensosialisasikan program yang sesuai dengan harapan publik, dapat menjadi faktor penting yang memengaruhi dukungan pemilih.
"Dinamika situasi politik yang berkembang juga akan ikut memengaruhi pilihan politik masyarakat di Pilkada ini," tambahnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mayoritas Warga NU, Muhammadiyah dan Shiddiqiyyah Jatuhkan Pilihan ke Warsubi-Salman di Pilkada Jombang
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |